Assalamu'alaikum wr.wb
Kembali lagi dengan saya kali ini saya akan memberikan tutorial mengenai tentang routing yaitu routing OSPF + IS-IS, yuk di simak tutorial berikut ini.
Open Shortest Path First (OSPF)
- Merupakan routing protocol IGP (Interior Gateway Protocol)
- Menggunakan informasi link-state dengan algoritma shortet-path-first (SPF) juga disebut algoritma Dijkstra untuk menentukan keputusan routing.
- Menggunakan sistem area untuk memisahkan routing database, setiap router harus terhubung ke backbone area (area 0).
- Menggunakan router IS untuk identitas router.
- Menggunakan hello packet untuk mendeteksi neighbor.
- Hello interval: 10 detik untuk multiple access networks, 30 detik untuk non-broadcast multiple access (NBMA) network.
- Dead interval: 40 detik untuk multiple access networks, 120 detik untuk NBMA network.
- Multicast address 224.0.0.5 untuk semua router dan 224.0.0.6 untuk DR/BDR (Designated Router and Backup Designated Router).
- Protocol OSPF(86)
- Router ID adalah angka yang digunakan pada protocol OSPF dan BGP untuk dijadikan sebagai identitas router.
- Router ID tidak wajib dikonfigurasi, karena router akan otomatis menentukan router ID berdasarkan IP loopback.
- Jika tidak ada IP Loopback, maka dipilih IP Address pada interface yang pertama kali uptime (online).
- Tetapi Juniper menyarakan untuk mengkonfigurasi router ID.
Disini saya mengkonfigurasi R1, R2 & R3 sebagai routing OSPF lalu R1, R4, & R3 sebagai routing IS-IS sesuai port yang saling terhubung sesuai Topologi. Sekali lagi saya ingatkan untuk setiap mengkonfigurasi juniper jangan lupa di commit jika tidak maka konfigurasi tersebut tidak akan berjalan.
Konfigurasi R1: Konfigurasi Interfaces seperti topologi dan jangan lupa untuk membuat ip loopback dimasing-masing router.
Setelah kita commit untuk pengecheckan nya dengan perintah show interfaces.
Konfigurasi R2:
Konfigurasi R3:
Konfigurasi R4:
Konfigurasi R1: Disini saya hanya mengkonfigurasi router OSPF di area atas untuk area bawah saya konfigurasi routing IS-IS. Untuk konfigurasi routing OSPF kita hanya perlu memasukkan interfaces yang terhubung ke sisi router.
Konfigurasi R2:
Konfigurasi R3:
Untuk pengujiannya bisa menggunakan run show route, run show ospf neighbor, run show ospf route & run show protocol ospf route. Jika sudah saling terhubung maka akan seperti gambar dibawah ini.
Pengujian R3: Selanjutnya kita uji coba test ping ke R1 , disini kita bisa menggunakan perintah run ping <ip tujuan> atau run ping <ip tujuan> rapid.
Intermediate System to Intermediate Sytem (IS-IS)
- Merupakan routing protocol IGP (Interior Gateway Protocol)
- Menggunakan informasi link-state dengan algoritma shortest-path-first (SPF) untuk menentukan keputusan routing.
- Menggunakan sistem area, tetapi tidak area khusus backbone, serta tidak ada virtual link.
- Menggunakan ISO Network Addresses untuk identitas router yang disebut network service access point (NSAP).
- Menggunakan hello packet (IIH) untuk mendeteksi neighbors.
- hello-interval: 3 detik untuk router designated intermediate system (DIS), 9 detik untuk router non-DIS.
- hold-interval: 9 detik untuk router DIS, 27 detik untuk router non-DIS.
- Designated router adalah router dengan priority tertinggi (default priority = 64). Jika prioritynya sama, maka ditentukan berdasarkan mac address tertinggi.
- IS-IS bekerja pada L2 dengan menggunakan multicast 01:80:C2:00:00:14 untuk IS-IS level 1 dan 01:80:C2:00:00:15 untuk IS-IS level 2.
Untuk konfigurasi routing IS-IS simak tutorial berikut ini.
Konfigurasi R1: Pertama kita masuk ke interfaces loopback 0 kemudian kita buat iso addressnya sesuai loopback kita misalnya R1 loopbacknya 1.1.1.1 berarti untuk iso address 49.0001.0010.0100.1001.00.
Selanjutnya kita tambahkan iso, disetiap interfaces yang terhubung ke router area bawah. kita hanya menambahkan iso contoh : set interfaces <interfaces yang terhubung antar router> unit 0 family iso. Jika sudah kita commit.
Konfigurasi R3:
Konfigurasi R4:
Pengujian Routing IS-IS: Bisa menggunakan perintah run show route protocol isis, run show isis route & run show route.
Pengujian R1: Selanjutnya kita traceroute agar kita tau alur network yang akan dilalui nya, seperti contoh digambar bawah ini. jika kita run traceroute 192.168.34.3 maka melewati jalur area bawah jika kita run traceroute 192.168.23.3 maka melewati jalur area atas.
Cukup sekian dari saya semoga bermanfaat kurang lebihnya mohon maaf.
Wassalamu'alaikum wr.wb
0 Response to "Konfigurasi Routing OSPF + IS-IS"
Post a Comment